Keputusan Etis Lintas Budaya

Hal yang perlu menjadi perhatian adalah bagi individu dan organisasi yang menjalankan atau sungguh – sungguh menjalan usaha di seluruh dunia akan dihadapkan pada masalah nilai, budaya dan hukum siapa yang harus diikuti. Kita semua jika berbisnis ke luar negeri, etika kita barada dalam pengujian.

Menurut Andrew W. Singer ; pembisnis pergi ke luar negeri, mereka yang mengembara ke dalam suatu etika tak bertuan, dimana setiap pertemuan untuk seterusnya menghadirkan sebuah tuntutan baru untuk persenan atau imbalan.

Pembisnis dihadapkan pada pertanyaan sederhana berapa jumlah uang yang akan dibelanjakan sebagai hadiah bisnis atau legitimasi kepada agen atau distributor untuk melancarkan bisnis.

Hadiah ini tidak hanya dapat dijadikan sebagai tanda terima kasih atau keramah-tamahan, tetapi dapat menentukan kewajiban dan kepercayaan di masa depan.

Di beberapa Negara berkembang dapat dijadikan tanda persahabatan dan ubungan bisnis, seperti digunakan sebagai permintaan bantuan dalam pengembangan teknologi atau penanggulangan bencana kelaparan yang menjadi sebuah paket bisnis.

Di Negara lain pembertian dalam bentuk apapun akan menjadi masalah hukum, terlebih Negara tersebut sudah memiliki undang – undang antai penyuapan, seperti Negara Finlandia, Islandia, Denmark, Selandia baru, Singarura dan swedia, bagi kalang pembisnis Negara tersebut Negara yang paling tidak korup.

Pada akhirnya etika mana yang sebaiknya berlaku dalam lintas budaya ? hal ini tidak ada jawaban atau nilai yang pasti, semua itu terlepas pada budaya dan ketentuan pemerintah setempat.

Dari pada bagaimana membedakan etika yang baik dan buruk, akan lebiha baik mancari alternative prktis untuk tantangan budaya dari interaksi bisnis global. Ada beberpa rekomendasi yang tidak saja mengakui nilai – nilai yang berbeda tetapi menghargai kebutuhan akan inisiatif moral, menurut Kent Hodgson adalah :

  1. Memperluas pandangan anda
  2. Hindari penilaian spontan
  3. Cari alternative
  4. Tolak bisnis jika pilihannya melanggar dari nilai – nilai dasar anda
  5. Bekerja di tempat terbuka
  6. Jangan merasionalisasi keputusan yang curang
  7. Menentang strategi –strategi yang legalistic

Komentar

Postingan Populer