Gaya Manajemen Antarpersona

Pada tahun 1960, McGregor ; mengemukakan pandangan dengan istilah perilaku manajemen teori X dan teori Y, yaitu konsepsi teori dengan kutub yang berlawanan yang mewakili perbedaan dalam anggapan yang berkaitan dengan sifat manusia.

Menurut para menejer teori X, berpikir para pekerja itu malas, tidak bertanggung jawab, dan tidak dapat dipercaya untuk bekerja atas upaya mereka sendiri. Para menejer teori X menyakinkan bahwa mereka bertanggung jawab dengan mengendalikan, mengancam, mengarahkan dan mengatur aktivitas para bawahan atau memiliki pandangan yang suram terhadap sifat manusia.

Menurut para manajer teori Y, memiliki kepercayaan bahwa jika kondisi dalam keadaan baik, maka bawahan berkerja akan lebih baik, menurut mereka salah satu fungsi dari manajemen adalah memberikan kondisi – kondisi lingkungan kerja yang baik, apapun yang terjadi baik pekerjaan yang menantang atau memuaskan akan mendorong motivasi para pekerja.

Dalam konsep teori Y ini, mengakui bahwa motivasi akan meningkat pada saat kebutuhan penghargaan diri dan perwujudan diri terpenuhi dan terdapat kepastian kreativitas, kecerdasan dan imajinasi dalam memecahkan masalah organisasi dapat didistribusikan secara luas pada seluruh kekuatan kerja.

Suatu cara dalam menjalankan konsep dari teori Y adalah dengan program lingkaran kualitas, yang berasal dari seluruh tingkatan organisasi untuk membahas bagaimana cara peningkatan kondisi dan produksi. Maka Dwiggins mengambarkan teori Z dari model manajemen orang Jepang ; yaitu Suatu transisi dari struktur kekuatan atas – bawah ke struktur yang kekuatannya di dalamnya terbagi ke seluruh tingkatan.

Pada tahun 1985 Joiner mengemukakan rincian dari prinsip – prinsip teori Z, yaitu :

1. Pekerjaan jangka panjang

2. Proses promosi dan evaluasi yang relative lamban

3. Peluang karier yang luas

4. Pembuatan keputusan secara mufakat

5. Kepercayaan dan equalitarianisme

6. Perhatian yang diberikan bersifat holistic terhadap orang – orang

7. Struktur pengikutsertaan pada forum – forum diskusi

Dalam sistem manajemen teori Z gaya Jepang ini harus melakukan atau memperkenalkan serangkaian langkah – langkah yang menrupakan tujuan dan bermanfaat, yaitu :

1. Membangun sebuah tim manajemen terpadu

2. Menciptakan dan mengkomunikasikan arah masa depan

3. Menentukan system penyokong antar perusahaan yang kuat

4. Menciptakan struktru organisasi yang pertisipatif.

Untuk para manajer organisasi atau perusahaan harus menyadari bahwa suatu tujuan penting dalam manajemen adalah bagaimana menemukan potensi yang tersembunyi pada setiap diri pegawai, gagasan dan idenya dapat menggunakan manajemen partisipatif dari teori Y dan teori Z.

Komentar

Postingan Populer