Selamat Hari Minggu ~ CINTA MENGATASI SEGALA SESUATU

"Tarulah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, Nyalahnya adalah nyala api, seperti nyala api Tuhan! (Kid.8:6).* Saat Rini Suwandi, Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia, ikut tes masuk kerja ke sebuah perusahaan otomotif, perusahaan tersebut membuat sebuah tes yang menarik. Para peserta diminta memberikan saran terhadap suatu keadaan. Ada seorang pemuda yang naik sepeda motor melewati daerah bencana alam. Pada waktu itu ia melewati rumah yang di dalamnya ada seorang dokter, nenek tua yang sedang sakit parah membutuhkan pertolongan yang cepat, dan seorang gadis yang ditaksirnya dan dicintainya. Beberapa waktu rumah itu lagi akan tertimpa bencana. Ribuan peserta pencari kerja di perusahaan itu diminta mencari jawaban terbaik yang sesuai dengan keinginan panitia penerima kerja. Rini Suwandi menjadi satu-satunya peserta yang benar menjawab persoalan tersebut. Akibat jawabannya itu konon ia langsung diterima sebagai karyawan perusahaan tersebut dan sebelum menjadi menteri, jabatan terakhirnya adalah sebagai direktur utama. Jawaban Rini Suwandi adalah pemuda tersebut meminjamkan motornya pada sang dokter untuk membawa sang nenek ke rumah sakit terdekat. Ia sendiri akan berjuang mati-matian untuk membawa wanita yang ditaksirnya melewati daerah bencana itu. Apa nilai moral dari jawaban itu? Jika kita mengasihi atau mencintai seseorang, maka kasih itu akan memampukan dan memberanikan kita melewati rintangan bersama-sama dengan orang yang kita kasihi. Seperti Tuhan Yesus yang mengasihi manusia dan karena kasih-Nya membuat-Nya turun dari Kerajaan Surga dan mati di kayu salib seperti ayat di atas yang mengatakan bahwa cinta lebih kuat daripada maut. *Kasih-Nya mengalahkan kematian. Sudahkah hari ini Anda melakukan sesuatu bagi orang yang Anda kasihi?* (Bay) *DOA: Tuhan yang penuh kasih, terima kasih untuk kerelahan-Mu mempersembahkan Anak-Mu untuk keselamatanku. Ajarku untuk mengasihi sesamaku seperti Engkau mengasihi mereka.*