YESUS sebagai TUHAN (YHWH)

Perbincangan dua sahabat lama di kedai kopi antara Beta dan Delta.
Beta: Selamat pagi Delta, YHWH memberkati Anda.
Delta: Selamat pagi, terima kasih Beta, Tuhan Yesus memberkati Anda juga.
Beta: Delta, ada beberapa orang meragukan bahwa Yesus bukanlah Tuhan.
Delta: Baiklah, kita belajar bersama-sama, marilah mengumpulkan datanya. Berikut ini ada beberapa kutipan: “Aku dan Bapa adalah satu.” “Barang siapa telah melihat Aku; ia telah melihat Bapa” “Akulah kebangkitan dan hidup; barang siapa percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.” “Akulah roti hidup.” “ Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak seorangpun datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” “ Dosamu sudah diampuni.”
Beta: Tunggu sebentar, bagaimana bisa klaim yang terakhir merupakan klaim sebagai Tuhan? Saya juga ingin mengampuni dosa-dosa orang lain. Dan bukankah IA memerintahkan kepada kita untuk mengampuni satu dengan yang lain?
Delta: Ya, atas dosa-dosa terhadap diri Anda sendiri. Sebagai contoh Anda baru saja memaafkan Juru parkir tadi atas kecerobohannya. Namun seandainya Anda memaafkan dia karena menghina saya?
Beta: Itu akan nampak sangat bodoh.
Delta: Betul. Mengertikah Anda atas apa yang diasumsikan itu?
Beta: Barang siapa mengampuni berasumsi bahwa ia memiliki hak untuk mengampuni.
Delta: Ya, dan siapa yang memiliki hak untuk mengampuni seorang pelanggar?
Beta: Orang yang dilanggar!
Delta: Tepat!. Jadi klaim Yesus bahwa Ia mengampuni semua dosa, mengasumsikan bahwa IA-lah yang dilanggar dalam semua dosa. Dan siapakah itu?
Beta: Saya mengerti. Tuhan, Pencipta hukum moral.
Delta: Dan kemudian klaim tertinggi sebagai Tuhan, yang menentukan “Tetragrammaton”
Beta: Saya mengerti maksud Anda adalah YHWH
Delta: Benar, Tetragrammaton sakral, kata yang terdiri dari empat huruf kudus, nama yang tak pernah diucapkan seorang Yahudi pun, karena itu adalah nama Tuhan, diungkapkan kepada Musa oleh Allah sendiri menurut Keluaran 3:14.
Beta: Bukan allah tapi Elohim makudnya?
Delta: Ya, dan tak seorangpun benar-benar mengetahui bagaimana cara melafalkannya, karena tak seorangpun berani melafalkannya kecuali Allah.
Beta: Ralat bukan allah tapi Elohim.
Delta: Ya, dan tidak seluruh kata itu dituliskan, hanya ke empat konsonan-nya, “Tetragrammaton”, Alkitab-Alkitab bahasa Inggris lama mencetaknya dengan “Jehovah”, dan yang baru mencetaknya dengan “Yahweh”. Artinya “AKU” (I AM).
Beta: Kemudian…
Delta: Dan Yesus mengucapkannya dalam Yohanes 8:58 ; "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada."
Beta: Bukankah menurut teman Anda, ada banyak nama untuk Elohim dalam Alkitab? Lalu apa yang begitu istimewa bagi Anda tentang yang satu ini, sampai-sampai tak seorang Yahudi pun berani melafalkannya, begitu kata Anda?
Delta: Semua nama lain untuk Allah adalah nama-nama kita bagi-Nya, yang satu ini adalah nama yang IA ungkapkan sendiri untuk diri-Nya. Semua nama lain memberitahukan apakah IA atau apa yang IA lakukan dalam hubungan dengan kita.
Hanya sekali DIA memberitahu kita nama-Nya sendiri, bukan nama kita bagi-Nya melainkan nama-Nya bagi diri-Nya sendiri. Dan DIA memberitahukan itu kepada Musa.
Beta: Bisa diberikan contohnya?
Delta: Pencipta, Penebus, Raja dan seterusnya. Namun yang satu ini memberitahukan apa DIA dalam DiriNya sendiri; tindakan ada semata mutlak.
Beta: Jadi karena hormat, tak seorang Yahudi pun pernah mengatakannya…. ?
Delta: Lebih dari hormat. Hormat adalah konvensi (kebiasaan) manusia. Ini adalah suatu keharusan linguistik yang merupakan sifat dari kata itu dan tidak dari kata lain.
Beta: lanjutkan…
Delta: Bila Allah mengatakan bahwa nama-Nya adalah yang lain – Oscar, misalnya atau Xenia - kita dapat mengucapkan nama-Nya tanpa klaim bahwa kita adalah Tuhan.
Beta: Kita adalah Tuhan… ?, bisa dijelaskan… bro
Delta: Begini, saya dapat mengatakan: “Hallo, Oscar” tanpa mengklaim bahwa saya adalah Oscar, atau “Xenia adalah Yamaha” tanpa mengklaim bahwa saya adalah Xenia.
Beta: Kemudian…
Delta: Namun mengatakan “AKU” berarti megklaim bahwa kita adalah “AKU” itu sendiri. Itu merupakan nama orang pertama murni, pribadi, subyektif, unik.
Beta: Maksud Anda bahwa tak seorangpun dapat mengatakannya kecuali pemiliknya sendiri.
Delta: Ya benar, saya dapat mengekpresikan nama orang ketiga, dan saya dapat mengucapkan nama orang kedua, namun saya hanya dapat memiliki nama orang pertama.
Beta: bisakah Anda mengilustrasikan itu?
Delta: Saya mengekpresikan orang ketiga ketika saya berkata: “Oscar tampan” atau “Xenia baik”. Saya berbicara kepada orang kedua ketika saya berkata: “O, engkau Oscar yang hebat” atau “Xenia yang terkasih”
Beta: Kemudian..
Delta: Tetapi “Aku” adalah satu-satunya kata yang tak pernah dapat kita ekpresikan atau kita jadikan tujuan ucapan kita, hanya kita miliki. Artinya hanya “AKU” yang dapat mengatakan “Aku”
Itulah sebabnya kata-kata itu merupakan hal paling mengguncangkan yang pernah diucapkan oleh lidah manusia, dan itulah sebabnya orang-orang Yahudi yang mendengarnya mencoba merajam Yesus sampai mati, dan belakangan berhasil menyalibkan DIA.
Kematian merupakan hukuman atas penghujatan menurut hukum Musa. Reaksi mereka adalah reaksi yang jelas dan jujur.
Beta: Dan apakah reaksi saya tidak?
Delta: terus terang, tidak. Mereka menatap langsung salah satu dari dua yang buruk. Anda menghindarinya dengan menghindari “pemikiran hitam dan putih.”
Pengertian orang Yahudi sebagai berikut:
Namun ini haruslah “AKU” sendiri yang berbicara, atau bila tidak adalah orang yang sangat-sangat jahat yang pantas dibunuh bila melakukannya, menurut hukum Musa.
Beta: Hukum yang kejam, dari masa yang kejam. Kita tidak perlu terikat oleh itu, dan menyebutnya layak dieksekusi.
Delta: Namun, kita akan menyebut-Nya pantas dimasukkan dalam lembaga pemasyarakatan. Kita akan mengirim orang orang berpakaian rapi dan bukannya algojo, bila kita menemukan seseorang yang benar-benar secara harafiah berpikir bahwa ia adalah Tuhan? Apakah Anda akan menyebut orang seperti itu baik dan bijak?
Beta: Seandainya tidak. Seandainnya ia tidak waras. Saya tidak berani mengambil posisi bahwa Yesus tidak waras, saya ingin mengatakan bahwa DIA adalah Tuhan.
Delta: Puji Tuhan, saya mengakhiri diskusi kita hari ini, lain waktu kita bertemu lagi. Tuhan Yesus memberkati Anda Beta.
Beta: Demikian juga HaShem bless you Delta.

Komentar

Postingan Populer