DIANGGAP BAIK
Penelitian selama 25 tahun di Universitas Tel Aviv mendapati bahwa
kinerja seseorang sangat dipengaruhi oleh pengharapan orang lain
atas kinerjanya. Dalam satu percobaan, manajer sebuah kantor cabang
bank dibagi dua. Kelompok A diberi tahu bahwa karyawan mereka luar
biasa; kelompok B tidak diberi tahu apa-apa tentang potensi karyawan
mereka. Sebenarnya potensi kedua kelompok karyawan itu sama.
Nyatanya, manajer kelompok A membuahkan hasil yang lebih bagus, baik
dari laba maupun kesuksesan ekonomis secara menyeluruh. Hal serupa
ditemukan juga di sekolah, kalangan militer, dan berbagai badan
sosial lain.
Pengharapan yang baik mengandung daya ubah yang luar biasa. Prinsip
itu bersumber dari Allah sendiri, seperti yang dapat kita pelajari
ketika Dia "mengubah" bangsa Israel yang dibuang ke Babel. Pertama,
Dia "menganggap" mereka seperti buah ara yang bagus (ayat 5). Mereka
tidak baik, tetapi Dia menganggap mereka baik dan memperlakukan
mereka dengan baik (bandingkan dengan Roma 4:5). Sesudah itu, Dia
"memberi mereka suatu hati untuk mengenal Aku" (ayat 7). Dia
mengubahkan hati mereka sehingga mereka menjadi umat Allah yang
sungguh-sungguh. Bukankah itu anugerah pembenaran dan kelahiran
kembali?
Lalu, bagaimana menerapkannya secara horisontal? Kita ingin anak,
murid, karyawan, dan tetangga kita semua baik, tetapi bisa jadi
mereka menjengkelkan. Maukah kita lebih dulu mengasihi mereka,
mengharapkan yang terbaik dari mereka (1 Korintus 13:5), menganggap
mereka baik, dan memperlakukan mereka dengan baik? --ARS
HAL-HAL YANG TIDAK INDAH PERLU DIKASIHI SUNGGUH-SUNGGUH
SEBELUM BERUBAH INDAH DAN MENAWAN HATI-G.K. CHESTERTON
Yeremia 24
1 Lihatlah, TUHAN memperlihatkan kepadaku dua keranjang buah ara
berdiri di hadapan bait TUHAN. Hal itu terjadi sesudah
Nebukadnezar, raja Babel, mengangkut ke dalam pembuangan
Yekhonya bin Yoyakim, raja Yehuda, beserta para pemuka Yehuda,
tukang dan pandai besi dari Yerusalem dan membawa mereka ke
Babel.
2 Keranjang yang satu berisi buah ara yang sangat baik seperti
buah ara bungaran, tetapi keranjang yang lain berisi buah ara
yang jelek, yang tak dapat dimakan karena jeleknya.
3 Lalu berfirmanlah TUHAN kepadaku: "Apakah yang kaulihat, hai
Yeremia?" Maka jawabku: "Buah ara! Buah ara yang baik itu sangat
baik, dan buah ara yang jelek, yang tak dapat dimakan karena
jeleknya."
4 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku, bunyinya:
5 "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Sama seperti buah ara
yang baik ini, demikianlah Aku akan memperhatikan untuk
kebaikannya orang-orang Yehuda yang Kubawa dari tempat ini ke
dalam pembuangan, ke negeri orang-orang Kasdim.
6 Maka Aku akan mengarahkan mata-Ku kepada mereka untuk kebaikan
mereka, dan Aku akan membawa mereka kembali ke negeri ini. Aku
akan membangun mereka, bukan meruntuhkannya; Aku akan menanam,
bukan mencabutnya.
7 Aku akan memberi mereka suatu hati untuk mengenal Aku, yaitu
bahwa Akulah TUHAN. Mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku ini akan
menjadi Allah mereka, sebab mereka akan bertobat kepada-Ku
dengan segenap hatinya.
8 Tetapi seperti buah ara yang jelek itu, yang tak dapat dimakan
karena jeleknya--sungguh, beginilah firman TUHAN--demikianlah
Aku akan memperlakukan Zedekia, raja Yehuda, beserta para
pemukanya, dan sisa-sisa penduduk Yerusalem yang masih tinggal
di negeri ini dan orang-orang yang menetap di negeri Mesir.
9 Aku akan membuat mereka menjadi kengerian bagi segala kerajaan
di bumi, menjadi aib dan perumpamaan, menjadi sindiran dan kutuk
di segala tempat ke mana Aku menceraiberaikan mereka.
10 Dan Aku akan mengirimkan perang, kelaparan dan penyakit sampar
ke antara mereka, sampai mereka habis dilenyapkan dari atas
tanah yang telah Kuberikan kepada mereka dan kepada nenek moyang
mereka."
kinerja seseorang sangat dipengaruhi oleh pengharapan orang lain
atas kinerjanya. Dalam satu percobaan, manajer sebuah kantor cabang
bank dibagi dua. Kelompok A diberi tahu bahwa karyawan mereka luar
biasa; kelompok B tidak diberi tahu apa-apa tentang potensi karyawan
mereka. Sebenarnya potensi kedua kelompok karyawan itu sama.
Nyatanya, manajer kelompok A membuahkan hasil yang lebih bagus, baik
dari laba maupun kesuksesan ekonomis secara menyeluruh. Hal serupa
ditemukan juga di sekolah, kalangan militer, dan berbagai badan
sosial lain.
Pengharapan yang baik mengandung daya ubah yang luar biasa. Prinsip
itu bersumber dari Allah sendiri, seperti yang dapat kita pelajari
ketika Dia "mengubah" bangsa Israel yang dibuang ke Babel. Pertama,
Dia "menganggap" mereka seperti buah ara yang bagus (ayat 5). Mereka
tidak baik, tetapi Dia menganggap mereka baik dan memperlakukan
mereka dengan baik (bandingkan dengan Roma 4:5). Sesudah itu, Dia
"memberi mereka suatu hati untuk mengenal Aku" (ayat 7). Dia
mengubahkan hati mereka sehingga mereka menjadi umat Allah yang
sungguh-sungguh. Bukankah itu anugerah pembenaran dan kelahiran
kembali?
Lalu, bagaimana menerapkannya secara horisontal? Kita ingin anak,
murid, karyawan, dan tetangga kita semua baik, tetapi bisa jadi
mereka menjengkelkan. Maukah kita lebih dulu mengasihi mereka,
mengharapkan yang terbaik dari mereka (1 Korintus 13:5), menganggap
mereka baik, dan memperlakukan mereka dengan baik? --ARS
HAL-HAL YANG TIDAK INDAH PERLU DIKASIHI SUNGGUH-SUNGGUH
SEBELUM BERUBAH INDAH DAN MENAWAN HATI-G.K. CHESTERTON
Yeremia 24
1 Lihatlah, TUHAN memperlihatkan kepadaku dua keranjang buah ara
berdiri di hadapan bait TUHAN. Hal itu terjadi sesudah
Nebukadnezar, raja Babel, mengangkut ke dalam pembuangan
Yekhonya bin Yoyakim, raja Yehuda, beserta para pemuka Yehuda,
tukang dan pandai besi dari Yerusalem dan membawa mereka ke
Babel.
2 Keranjang yang satu berisi buah ara yang sangat baik seperti
buah ara bungaran, tetapi keranjang yang lain berisi buah ara
yang jelek, yang tak dapat dimakan karena jeleknya.
3 Lalu berfirmanlah TUHAN kepadaku: "Apakah yang kaulihat, hai
Yeremia?" Maka jawabku: "Buah ara! Buah ara yang baik itu sangat
baik, dan buah ara yang jelek, yang tak dapat dimakan karena
jeleknya."
4 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku, bunyinya:
5 "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Sama seperti buah ara
yang baik ini, demikianlah Aku akan memperhatikan untuk
kebaikannya orang-orang Yehuda yang Kubawa dari tempat ini ke
dalam pembuangan, ke negeri orang-orang Kasdim.
6 Maka Aku akan mengarahkan mata-Ku kepada mereka untuk kebaikan
mereka, dan Aku akan membawa mereka kembali ke negeri ini. Aku
akan membangun mereka, bukan meruntuhkannya; Aku akan menanam,
bukan mencabutnya.
7 Aku akan memberi mereka suatu hati untuk mengenal Aku, yaitu
bahwa Akulah TUHAN. Mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku ini akan
menjadi Allah mereka, sebab mereka akan bertobat kepada-Ku
dengan segenap hatinya.
8 Tetapi seperti buah ara yang jelek itu, yang tak dapat dimakan
karena jeleknya--sungguh, beginilah firman TUHAN--demikianlah
Aku akan memperlakukan Zedekia, raja Yehuda, beserta para
pemukanya, dan sisa-sisa penduduk Yerusalem yang masih tinggal
di negeri ini dan orang-orang yang menetap di negeri Mesir.
9 Aku akan membuat mereka menjadi kengerian bagi segala kerajaan
di bumi, menjadi aib dan perumpamaan, menjadi sindiran dan kutuk
di segala tempat ke mana Aku menceraiberaikan mereka.
10 Dan Aku akan mengirimkan perang, kelaparan dan penyakit sampar
ke antara mereka, sampai mereka habis dilenyapkan dari atas
tanah yang telah Kuberikan kepada mereka dan kepada nenek moyang
mereka."
Komentar
Posting Komentar