CPNS Keaslian dan Keabsahan Seleksi

Baru pertama kali mengikuti tes CPNS di Tangerang Selatan tanggal 25 November kemarin, iseng-iseng saya cari gimana cara melihat ranking asli kita setelah tes. Kita dapat melacak nya di repository UI karena UI yang buat soalnya. Berikut berita tentang adanya permainan dalam CPNS yang dilakukan oknum tertentu. Saya masih berpikir kalau masih ada permainan KKN atau suap seperti ini bagaimana bisa Indonesia maju, bayangkan misalnya seorang CPNS harus membayar 70 juta pada oknum tertentu untuk lulus, biaya 70 juta yang dikeluarkan tadi pasti akan dicari lagi setelah masuk PNS, tentu dengan cara yang tidak bersih pula... ck..ck..ck... hanya bisa geleng kepala melihat fenomena ini... Hasil Test CPNS dapat dilihat rankingnya di : http://repository.ui.ac.id/.

Berikut cuplikan beritanya:

TUBAN – Nilai hasil tes seluruh peserta CPNS Tuban 2009 ternyata tersimpan dalam repository (tempat menyimpan file) Universitas Indonesia (UI) yang bisa diakses melalui internet. Dari file itu terungkap sebagian besar peserta yang dinyatakan diterima memiliki nilai tes yang rendah dan tidak berada di urutan teratas.

Untuk formasi guru kelas SD (D2 PGSD), misalnya. Nur Asiyah, peserta yang berada di peringkat pertama pengumuman pelulusan Pemkab Tuban ternyata nilai hasil tesnya ada di urutan 32 dengan nilai 71,40. Dua peserta di bawahnya, Fandu Zakarya Firdaus dan Anita Wulandari yang juga dinyatakan lulus masing-masing berada pada urutan 33 (71,37) dan 37 (70,83). Ketiganya menggeser tiga peserta di urutan teratas hasil tes UI. Secara berurutan tiga peserta itu, Denit Retno Krisnawati (79), Karyono (78,52), dan Erdiyana Dwi Hestiningrum (78,52).

Begitu juga formasi pengendali dampak lingkungan (S-1 teknik lingkungan). Peserta yang dinyatakan lulus berada di peringkat bawah hasil tes UI. Juminingsih yang berada di urutan teratas justru hasil tesnya di peringkat tujuh dengan nilai 62,06. Begitu juga urutan berikutnya, Winda Putri Kurnia, putri salah satu pejabat teras di Pemkab Tuban nilai tesnya 60,78 dan berada di peringkat sembilan.

Dalam formasi ini, empat peserta yang nilainya terbaik tergeser. Hery Santoso di posisi pertama nilainya 65,4. Begitu juga tiga peserta lainnya, Tommy Pambudi Kusuma peringkat dua (64,69), Imam Syafii peringkat tiga (64,55), dan Kurdiono peringkat empat (63,8).

Tergesernya peserta dengan hasil tes terbaik juga terjadi pada formasi dokter gigi. Kurnia Ayu Lestari yang berada di peringkat pertama dengan nilai 65,86 juga dinyatakan tidak lulus. Satu-satunya peserta yang dinyatakan diterima pada formasi ini adalah Yayan Indah Ariyanti, ranking tesnya urutan sembilan dengan nilai 56,46.

Begitu juga pada formasi apoteker. Apredita Anggun Pambagyanik di urutan pertama hasil tes dengan nilai 71.00, namanya juga tak muncul dalam daftar pengumuman peserta yang diterima. Nama Apredita justru digeser Rayunitasi yang nilai tes 70,14 dan berada di urutan kedua.

Repository UI ini ditemukan Apredita lima hari lalu. Setelah file penyimpanan data hasil tes peserta CPNS Tuban 2009 ditemukan, dua hari terakhir korban CPNS dan keluarganya beramai-ramai mengakses. Selain mengakses, mereka juga men-down load hasil tes yang diformat dalam file PDF tersebut.

M. Machfudz, kuasa hukum korban CPNS mengatakan, file repository UI tersebut kian menguatkan terjadi permainan dalam seleksi calon aparat pemerintah tersebut. “Dengan data ini, Pemkab Tuban tidak bisa lagi mengelak,” tegasnya.

Untuk mengakses repository UI, penjelajah dunia maya harus memasuki dulu situs pencari www.google.co.id. Setelah memasuki situs ini, masukkan kata repository ui. Setelah muncul tampilan repository UI, klik kata penunjuk “lainnya” pada bagian kiri bawah. Selanjutnya, akan muncul pengumuman hasil tes seluruh kabupaten dan provinsi yang bekerja sama dengan UI, termasuk Tuban. Dalam situsnya, UI menyatakan, repository adalah perpustakaan UI, pengembangan dan pelayanan sistem informasi UI. Dalam kop tampilan teratas tertulis dokumentasi arsip repositoryh UI.

Kabag Humas dan Media Pemkab Tuban, Tri Martojo, dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) setempat, Edy Pranyoto sampai berita ini diturunkan belum berhasil dikonfirmasi.

Ponsel kedua pejabat ini yang kemarin dihubungi hanya terdengar nada panggil, namun tidak diangkat. Dihubungi melalui telepon rumahnya, istri Tri Martojo mengatakan, suaminya pergi dan ponselnya ditinggal. Sementara, Wabup Tuban Lilik Soehardjono yang dikonfirmasi terkait diterimanya CPNS yang hasil tesnya jeblok tidak bersedia menjawab. “Saya tidak tahu. Saya tidak bisa jawab,” elaknya yang dihubungi melalui ponselnya kemarin petang. (ds)
Sumber : Radar Bojonegoro (edisi : Senin, 08 Februari 2010)

Oh...Indonesiaku.... bagi saya sih, lebih baik tidak lulus daripada lulus tapi berdosa, menipu semua orang, bayangkan gaji yang dihasilkan untuk dimakan adalah hasil penipuan... 

Komentar

Postingan Populer