HUKUM YANG TERUTAMA
Mat. 22:37
Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu”
Dahulu di Hokkian ada seorang misionaris meninggal dunia. Di antara orang yang dikenal, dia adalah orang yang sangat berbobot di dalam Tuhan. Karena mengetahui agak banyak perihal dirinya, maka seseorang bermaksud menulis sebuah biografi untuknya.” Lalu naskah-naskah berita dikumpulkan, yaitu naskah yang sehari-hari ditulis olehnya, coretan-coretan, serta naskah yang belum jadi, untuk diedit. Hingga pada suatu hari, ia menerima sebuah paket barang dari Hokkian yang berisi barang-barangnya, di antaranya ada secarik kertas yang bertuliskan: "Ya Allah, aku bersyukur kepada-Mu, karena padamu ada satu perintah: Kasihilah Tuhan. Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu!" Oh, betapa dalamnya ini! Entah ada berapa banyak orang Kristen yang bisa berkata, "Ya Allah, aku bersyukur kepada-Mu, karena padamu ada satu perintah: Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu." Ya, semua orang Kristen patut mengasihi Allah. Di dunia ini tidak ada satu agama pun selain Kristen, yang mengatakan tentang mengasihi Allah. Mengasihi Allah adalah satu ciri khas orang Kristen.
Untuk mendapatkan hidup yang kekal, Alkitab tidak mengatakan, bahwa kita harus dengan segenap hati percaya kepada Tuhan, sebab untuk mendapatkan hidup yang kekal, cukup dengan percaya. Tetapi mengasihi Allah, harus mengasihi dengan segenap hati, segenap jiwa, dan segenap akal budi. Selanjutnya dikatakan, "Itulah hukum yang terutama dan yang pertama." Dengan kata lain, ini adalah perkara yang lebih besar daripada perkara lainnya; di mana pun ia ditempatkan, ia selalu nomor satu.
PB: Mat. 22:23-46
PL: Kel. 19 – 21:25
Perjanjian Allah
S. 316 : Tuhan, Dikau Tersayang
1. Tuhan, Di-kau tersayang, lain sasaranku tia-da. Kasih-Mu me-mu-as-kan, dalamnya ku ba-ha-gia. Diri-Mu yang tersayang, daripada segala. Di-kau tia-da sa-ing-an, ku cinta, sedap, lega.
Koor : Banyak sudah pernah ku nikmat, kini se-mua rela ku bu-ang. Tia-da la-in aku dambakan, yang ter-ba-ik ku sembahkan.
2. Tanpa Kau, Sang Rea-litas, apa yang menarikku? Polos, murni, ku pinta, Kau penuhi diriku. Tuhan, Dikau tersayang, pada-Mu s'mua cintaku. Kasih-Mu me-mu-as-kan, dalamnya sentosaku.
Ayat Hafalan
Mat. 21:42
“…Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.”
PD - Penumpangan Tangan : 19(15) – 23
PH Filipi 3 #46
Flp. 2:!4-16; Kol. 3:16
B: 582(21) - 584
K: 511(19) - 513
Komentar
Posting Komentar