AJARLAH KAMI TUHAN
Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat delapan puluh tahun,
dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan, ... ajarlah kami
menghitung hari hari sedemikian hingga kami beroleh hati bijaksana" (Mzm.
90:10,12)
Suatu hari saya harus menghadiri dua upacara pemakaman teman saya di dalam kota
dan bibi diluar kota. Dalam refleksi pribadi, saya memahami bahwa usia
manusia tidak dapat diduga; ada yang berusia 80 tahun, 70 tahun, 60 tahun,
ada yang masih anak-anak dan remaja pun telah dipanggil Bapa. Saya ingat
bahwa doa Musa ini pernah direnungkan dalam kelompok doa wanita dirumah
tetangga saya.
Pembaca Renungan yang dikasihi Tuhan, adakah hal yang dapat kita pelajari
dari ayat ini?
Pertama, Musa menyadari betapa pendeknya usia manusia sehingga ia
mengatakan masa hidup manusia 70 tahun dan jika manusia itu kuat, maka ia
bisa mencapai usia 80 tahun. Oleh karena begitu singkatnya hidup ini, Musa
memohon kepada Allah Bapa agar diberi kebijaksanaan dalam mengisi sisa
hidupnya. Kedua, 'bijaksana 39; disini berkaitan dengan 'kualitas 39; hidup
seseorang yang tinggi. Bisa diisi dengan perbuatan dan pikiran yang
menyenangkan hati Tuhan seolah olah keesokan hari adalah hari terakhir.
Tanpa kesadaran akan singkatnya hidup manusia, kita mungkin kurang peduli
akan apa yang dipikirkan dan perbuat. Orang percaya pun bisa aktif dalam
pelayanan di gereja, dalam masyarakat serta dalam keluarga, namun dengan
motif tidak menyenangkan hati Tuhan, yakni memuliakan diri. Nah, itulah
contoh dari orang yang kurang bijaksana. Jadi, betapa berharganya waktu
yang Tuhan berikan kepada kita tiap detik, menit, jam, hari bahkan minggu
dan bulan disediakan-Nya untuk memuliakan Tuhan dengan hidup penuh ucapan
syukur. (Wrs)
*DOA: Terima kasih Bapa, karena aku boleh merasakan berkat dan rahmat Allah
hingga usiaku sekian tahun. Ampunilah aku kalau sering menyia-nyiakan waktu
yang Kau berikan dengan hal-hal yang menyedihkan hati-M
Komentar
Posting Komentar