Sok Tahu

Nats: Maka berbicaralah malaikat yang berbicara dengan aku itu,
katanya kepadaku: "Tidakkah engkau tahu, apa arti semuanya ini?"
Jawabku: "Tidak, tuanku!" (Zakharia 4:5)

Judul:

SOK TAHU

Seorang anak kecil sedang menyusun puzzle bergambar seekor gajah.
Tubuhnya sudah tersusun. Tinggal ekor dan belalainya. Di tangannya
ada sekeping gambar sesuatu yang berbentuk memanjang. Si anak
langsung meletakkan keping tersebut ke bagian ekor. Sayangnya,
bagaimanapun ia mencoba, keping itu tidak bisa masuk. Sang ayah
berusaha memberi tahu bahwa itu bukan ekor, melainkan belalai.
Namun, si anak membantah: ekorlah yang panjang. Jadi, teruslah ia
mencoba-coba meletakkan keping gambar belalai itu ke ekor si gajah.



Itulah yang terjadi kalau kita bersikap sok tahu. Dan, kadang kala
itu malah menjadi tindakan bodoh dalam pandangan orang lain. Lebih
baik apabila kita meneladani apa yang dilakukan Zakharia. Ia
mendapat penglihatan ilahi, tetapi tidak mengerti maknanya. Maka,
dengan polos ia menanyakan maknanya kepada malaikat. Menarik bahwa
malaikat tidak langsung menjawabnya. Malah memberikan pertanyaan
seolah-olah malaikat itu berharap Zakharia seharusnya sudah tahu.
Sangat manusiawi kalau saat itu Zakharia merasa harga dirinya
tersinggung sehingga berhenti bertanya atau bahkan bersikap sok
tahu. Namun, Zakharia tidak melakukan itu. Ia tidak berusaha
menebak-nebak, apalagi berpura-pura tahu. Melainkan dengan rendah
hati ia mengakui ketidaktahuannya. Ini dilakukannya sampai dua kali
(ayat 4, 11, 12).



Tidak bersikap sok tahu menegaskan karakter yang rendah hati dan mau
belajar. Agar berhasil dalam berbagai aspek kehidupan, inilah
sebenarnya yang terus kita perlukan. Lebih jauh lagi, Tuhan
menghargai sikap yang seperti ini --ALS

ORANG YANG MAU MAJU TAK HENTI BERTANYA
SEBAB ITU PASTI MENAMBAH PENGERTIAN YANG SUDAH IA PUNYA



Zakharia 4:1-14

1 Datanglah kembali malaikat yang berbicara dengan aku itu, lalu
dibangunkannyalah aku seperti seorang yang dibangunkan dari
tidurnya.
2 Maka berkatalah ia kepadaku: "Apa yang engkau lihat?" Jawabku:
"Aku melihat: tampak sebuah kandil, dari emas seluruhnya, dan
tempat minyaknya di bagian atasnya; kandil itu ada tujuh
pelitanya dan ada tujuh corot pada masing-masing pelita yang ada
di bagian atasnya itu.
3 Dan pohon zaitun ada terukir padanya, satu di sebelah kanan
tempat minyak itu dan satu di sebelah kirinya."
4 Lalu berbicaralah aku, kataku kepada malaikat yang berbicara
dengan aku itu: "Apakah arti semuanya ini, tuanku?"
5 Maka berbicaralah malaikat yang berbicara dengan aku itu,
katanya kepadaku: "Tidakkah engkau tahu, apa arti semuanya ini?"
Jawabku: "Tidak, tuanku!"
6 Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada
Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan
kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
7 Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau
menjadi tanah rata. Ia akan mengangkat batu utama, sedang orang
bersorak: Bagus! Bagus sekali batu itu!"
8 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku, demikian:
9 "Tangan Zerubabel telah meletakkan dasar Rumah ini, dan
tangannya juga akan menyelesaikannya. Maka kamu akan mengetahui,
bahwa TUHAN semesta alam yang mengutus aku kepadamu.
10 Sebab siapa yang memandang hina hari peristiwa-peristiwa yang
kecil, mereka akan bersukaria melihat batu pilihan di tangan
Zerubabel. Yang tujuh ini adalah mata TUHAN, yang menjelajah
seluruh bumi."
11 Lalu berbicaralah aku kepadanya: "Apakah arti kedua pohon zaitun
yang di sebelah kanan dan di sebelah kiri kandil ini?"
12 Untuk kedua kalinya berbicaralah aku kepadanya: "Apakah arti
kedua dahan pohon zaitun yang di samping kedua pipa emas yang
menyalurkan cairan emas dari atasnya itu?"
13 Ia menjawab aku: "Tidakkah engkau tahu, apa arti semuanya ini?"
Jawabku: "Tidak, tuanku!"
14 Lalu ia berkata: "Inilah kedua orang yang diurapi yang berdiri
di dekat Tuhan seluruh bumi!"


Ditulis oleh penulis-penulis Indonesia
Diterbitkan dan Hak Cipta (c) oleh Yayasan Gloria

Komentar

Postingan Populer